Kadis Parpora Prioritaskan Wisata Dam Betuk Jadi Tempat Sentra Ikan Kabupaten Merangin

Berita Populer

• Pohon Tumbang menimpa Kabel Listrik PLN.
• Jelang Musrenbang, Bupati Bungo Resmikan Forum Perangkat Daerah
• KORUPSI DALAM KONTEK MAKNA,SEBAB, SERTA AKIBAT DARI KORUPSI
• NAM AIR Tambah Jadwal Penerbangan Bungo-Jakarta
• Wabup H Mashuri menghadiri Acara Forum Perangkat Daerah Bidang Infrastruktur

Berita Terkait

• 148 Peserta dari Kabupaten Tebo Ikuti Seleksi, akan Dipilih 8 Orang untuk Maju ke Tingkat Provinsi Jambi0
• Ratusan Massa Datangi DPRD Merangin, Tuntut Pengerjaan Jalan di Tabir Ulu dan Tabir Barat Dilanjutkan0
• Diduga Terlibat Kasus Narkotika, 10 Tersangka Ditangkap Polres Tebo0
• Melalui Program Student Day, Dua Mahasiswa STKIP MB Raih Prestasi Spektakuler0
• Hendak Mencuri Ternak, Dua Pria Ditangkap di Bungo, Salah Satunya Warga Sumbar0

MERANGIN, WARTALINTAS.ID - Komisi II DPRD dan Dinas Perikanan Merangin mengunjungi lokasi Kerambah ikan di Dam Betuk Kecamatan Tabir Lintas kemarin Senin, (16/3/2020). Dalam kunjungan terebut, Komisi II DPRD Merangin mendorong lokasi tersebut menjadi potensi Sentral Perikanan terbesar di Kabupaten Merangin. Harapan itu pun mendapat tanggapan dari Kadis Parpora Kabupaten Merangin.

Ketua komisi II DPRD Merangin menilai dari hasil kunjungan kerjanya ke lokasi kemarin, bahwa Dam Betuk tersbut tidak layak lagi menjadi objek wisata, karena destinasi wisatanya tidak mempunyai ikon tersendiri, yang sangat cocok menjadi  berpotensi untuk Sentral Perikanan di Kabupaten Merangin.

"Menurut penilaian kami dari Komisi II lokasi Dam Betuk lebih cocok dijadikan Sentral ikan terbesar Kabupaten Merangin, karena tidak layak untuk Wisata yang tidak mempunyai ikon detinasi wisata," kata M Yani.

Sementara Kadis Parpora Kabupaten Merangin Sukoso menanggapi atas dorongan Komisi II Dam Betuk dijadikan Sentrall ikan Kabupaten Merangin.

"Pada dasarnya kami setuju dan mendukung sepanjang pemerintah memfaatkan untuk kepentingan Sentral ikan Kabupaten Merangin, memang awalnya lokasi tersebut sebagai objek wisata, namun proses pengalihan aset harus segera diurus, kemarin kami diminta untuk hearing bersama komisi II dan Perikanan, namun kami juga ada rapat, jadi tidak bisa memenuhi undangan tersebut," ungkap," Sukoso.

(Wartalintas.id - Mawan)